terlepas dari lirik atau pun maksud dari lagu-lagu ini. hanya saja, ketika saya mendengarkan lagu mereka, timbul semacam video klip di kepala saya. inilah yang akan saya bagi. bukan pengalaman saya.
“Aku adalah seorang fans sebuah band. The trees and the wild. Di dinding kamarku hanya ada mereka. Aku mengikat tali sepatuku. Merapikan bajuku. Bercermin. Mengambil tasku dan mulai beranjak dari kamar. Aku masih tak tahu ingin kemana. Aku hanya ingin berjalan-jalan. Mencari sebuah kebahagiaan dalan kehidupan yang singkat ini. Aku menghisap lollipop yang aku beli kemarin sore. Aku berjalan ke arah kanan. Seorang laki-laki dengan postur tubuh yang sepertinya kukenal berdiri bersandarkan pagar dengan hoodie yang menutupi kepalanya. Aku tak peduli. Aku telah melewatinya. Aku merasa laki-laki tadi memperhatikan setiap langkahku. Aku berbalik ketika jarak lumayan jauh darinya. Ia menatapku dan membuka hoodienya. Dia andra! Andra the trees and the wild! Namun, ia berbalik dariku dan mempercepat langkahnya menaiki motor didepannya. Aku mempercepat langkah untuk mengejarnya. Namun, tidak bisa. Kakiku terlalu payah bila diadu dengan roda motor.”
“Aku melanjutkan perjalanan. Aku bertemu dengan sekelompok musisi jalanan yang masih kecil. Aku bermain dengan mereka. Bernyanyi, membuat lagu, menari, bersenang-senang. Aku merasakan sedikit kebahagiaan yang kucari tadi. Namun, konsentrasiku seketika buyar karena aku melihat sesosok pria yang memperhatikanku dengan anak-anak tadi. Pria itu tersenyum padaku. Dia iga! Iga the trees and the wild! Aku sedikit berlari ke arahnya. Namun ia telah menaiki sebuah mobil yang menjemputnya. Lagi-lagi kakiku terlalu payah diadu dengan roda mobil.”
“Aku mulai memikirkan kejadian-kejadian tadi. Apakah mereka yang akan membuat kebahagiaan yang aku cari tadi? Tapi mengapa aku selalu tidak berhasil menghampiri mereka? Aku lebih merasakan kebahagiaan walau pun sedikit dari musisi-musisi jalanan tadi. Aku memikirkannya. Seketika aku berjalan ke arah lampu merah. Aku hanya berdiam diri disana melihat mobil yang mondar-mandir menuggu lampu merah dan kembali jalan ketika lampu hijau menyala. Mereka cinta lampu hijau dan membenci lampu merah. Aku mulai berpikir lagi. Kenapa mereka menamakan tempat itu lampu merah? Padahal mereka membenci lampu merah. Mengapa mereka tidak menamakan lampu itu lampu hijau? Lampu hijau adalah yang mereka tunggu-tunggu, bukan? Lampu merah menyala. mobil-mobil berhenti. Tidak jauh dari depanku ada sebuah mobil yang berhenti. ia membuka kacanya. Mengalihkan mata dan kepalanya padaku. Aku melihatnya sekilas. Namun, aku merasa mengenali wajah itu. Aku kembali melihatnya. Itu remedy! Remedy the trees and the wild! Lampu hijau menyala. mobilnya melaju.”
“Aku mencoba mengejarnya. Kali ini, aku tidak mau kalah. Aku harus mencari tau apa yang sebenarnya ingin diperlihatkan. aku mengambil sepeda yang terparkir dipinggir jalan. Entah siapa empunya. Aku menaiki sepeda itu dan memacunya lebih cepat. Mencoba mengejar mobil tadi. Namun, roda sepeda tadi terlalu payah bila diadu dengan roda mobil itu.Tak jauh berbeda dengan kakiku.”
“Aku berhenti. namun, seorang polisi dan mungkin pemilik sepeda ini mengejarku. Aku melempar sepedanya ke samping dan berlari sekuat tenaga. Aku tak menengok ke belakang. Aku berlari dengan tak tau arah dan tujuan. Seketika aku berhenti dan menyadari mereka tidak mengejarku lagi. Aku berhenti membungkuk mencoba mengatur nafasku. Lalu aku tegapkan kembali badanku. Ada 3 pria didepanku. Mereka adalah orang-orang tadi yang kukejar. The trees and the wild. Mereka tersenyum padaku. Aku pun tersenyum pada mereka. Aku tersenyum karena aku telah mendapat jawabannya. Jawaban atas kebahagiaan dan pertanda yang diberikan tadi.”
Leave a comment
No comments yet.
Leave a Reply